Selasa, 17 Juli 2012

Belanda, Negara Kincir Angin

Teringat waktu di sd ditanya oleh bu guru, Belanda terkenal dengan sebutan negara apa?... Kincir Angiiinn serempak kita menjawab. Tidak terbayang waktu itu, apakah Kincir Angin dan mengapa dinamai Negara Kincir Angin?

Ya, Belanda sangat terkenal dengan sebutan Negara Kincir Angin. Menemukan kincir angin disini tidaklah sulit. Sebab bangunan khas kincir angin yang sudah ada di Belanda sejak ratusan tahun yang lalu ini masih banyak  tersebar di seluruh wilayah Belanda.

Kincir angin pada awalnya berfungsi untuk mendorong air ke lautan agar terbentuk daratan baru yang lebih luas, ini dilakukan mengingat letak dataran Belanda yang sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan laut.

Saat ini kincir angin digunakan juga sebagai sarana pembantu di bidang pertanian dan industri. Seperti memproduksi kertas, mengasah kayu, mengeluarkan minyak dari biji, dan menggiling jagung. Selain juga dipertahankan menjadi  obyek wisata yang sangat menarik.

Tidak setiap hari Kincir Angin dapat dikunjungi, hanya hari-hari tertentu dibuka untuk Umum. Saya beruntung, sempat naik menelusuri didalamnya, hingga ke puncak. Setiap lantai memiliki fungsinya masing-masing. Dari proses pemasukan biji-bijian, penggilingan, hingga dibungkusnya hasil penggilingan tersebut. Menarik sekali.


Den Haag 10 Juli 2012
----------------------------------------------------------------------


Di Belanda, bersepeda bukan berarti miskin

Tag line tulisan saya kali ini saya sebut 'Belanda, negara maju nan kaya yang penduduknya hidup sederhana'
Saya menuliskan berdasarkan apa yang saya lihat selama liburan ini, cerita gaya saya dan inilah selengkapnya;

Selama liburan ini kami berada di rumah Ibu mertua yang berlokasi di Houtwijk Den Haag. Lokasinya sangat nyaman, tidak ramai dan dekat dengan pusat kota.
Beberapa kali kami datang ke pusat kota Den Haag untuk sekedar duduk minum kopi, nyamil-nyamil, jalan-jalan, relax di taman atau sekedar berbelanja di toko asia. Juga kami  sempat datang disaat diadakannya acara Veteran Day yang di hadiri oleh Pangeran William Alexander putra dari Ratu Betrix.

Saat berada disana sering kali kami bertemu dan berpapasan langsung dengan Prime Minister - Minister President Rutte, Minister of Defence - Minister van Defensce Hillen dan dengan pejabat-pejabat lain, maklum disini adalah pusat kantor administrasi dan pemerintahan Belanda.
Bedanya, disini bertemu pejabat penting ataupun artis terkenal tidaklah seheboh di Indonesia, mereka berjalan sendiri tanpa pengawal, dengan senyum menyapa warganya yang memberi ucapan selamat pagi atau selamat siang.

Selama yang saya lihat, Belanda adalah negara maju yang alergi terhadap mobil dan motor. Saya perhatikan, tidak banyak mobil yang berlalu lalang di jalan apalagi sepeda motor.
Besepeda adalah ciri khas masyarakat disini.
Tidak hanya di Den Haag, hampir seluruh wilayah di Belanda penduduknya menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utamanya. Sehingga Belanda identik dengan masyarakatnya yang besepeda. Ratusan bahkan ribuan sepeda bertebaran sepanjang hari mengikuti aktifitas mereka. Saking banyaknya, tidak heran kita akan menemui tempat parkir khusus sepeda yang disediakan oleh pemerintah disamping disediakannya jalur khusus untuk sepeda berwarna merah bata.

Mereka bersepeda bukanlah orang yang tidak mampu beli mobil atau motor, tapi memang sepeda sudah mentradisi di Belanda, hingga hampir semua penduduk bepergian dengan sepeda. Pejabat, professor, mahasiswa, pegawai kantoran, anak kecil sampai nenek-nenek atau kakek-kakek. Sudah menjadi pemandangan biasa apabila dijalan kita bertemu dengan gadis cantik atau cowok ganteng dengan pakaian modis, sepatu boat dan jas keren berseliweran dengan sepedanya.
Mereka umumnya kreatif menghiasa sepeda, ada yang memberi hiasan bunga-bunga cantik, box dengan balutan kain renda, tas gantung yang begelayut di belakang sadel dan juga banyak yang menggunakan sepeda khusus dengan box bayi atau box anak di depannya.

Menurut yang saya baca, salah satu budaya orang Belanda adalah mereka tidak suka sesuatu yang berlebihan, mereka memang tidak suka menunjukkan kekayaan alias tidak suka showing up atau pamer. Meskipun mereka punya segalanya di rumah, di jalanan mereka semua sama, pengendara sepeda. Yang membedakan barangkali tempat tinggalnya. Orang kebanyakan tinggalnya di flat-flat bertingkat sementara orang yang kaya akan tinggal di rumah dengan halaman luas.
Pada akhirnya menjadi orang kaya di Belanda tidaklah semenarik fenomena kaya di Indonesia.

Den Haag 10 Juli 2012
------------------------------------------------------------------------

 

Memanjakan, fasilitas umum kota di Belanda

Saya bersyukur liburan kali ini, berada di Belanda saat summer, meskipun terasa dingin setiap hari tapi setidak nya tidak hujan dan cuaca masih bersahabat untuk dipakai jalan-jalan (meskipun harus dengan jaket tebal...:)).

Berjalan kaki menelusuri kota di Belanda adalah rutinitas yang sangat saya senangi, karena selama melakukan perjalanan saya seakan dimanjakan oleh fasilitas umum yang tersedia.
Bayangkan, jalur bagi pejalan kaki tersedia khusus yang dibedakan dengan jalur sepeda ataupun mobil, trotoar yang rapi berjejer bagai tanpa cela sedikitpun. Jalanan yang landai, pepohonan di kiri kanan yang siap memberikan kesejukan dan keramaian dedaunan di musin summer.

Berjalan sambil nyamil adalah hobi saya, saya tidak takut akan sampah yang terbawa di tangan. Sepanjang jalan tidaklah sulit menemukan tempat sampah, setiap meter dia rapi berjejer dengan memberikan sign khusus. Semua tempat sampah selalu diberi sign, untuk membedakan pembuangan sampah plastic, kertas atau botol, ini untuk memudahkan petugas mendaur ulangnya.
Memisahkan membuang sampah sudah menjadi habit warga disini.

Selama menelusuri kota, kita tidak usah takut nyasar karena di setiap kota selalu diberikan peta petunjuk jalan dan lokasi, di pajang rapi ditempat yang mudah dibaca warga. Sign yang disediakan juga sangat jelas seperti petunjut jalan, tempat makan, bensin station atau toilet. Umumnya sign menggunakan bahasa Inggris tapi beberapa masih menggunakan Bahasa Belanda umum yang mudah di mengerti (banyak lo bahasa disini kita pakai juga di Indonesia, jadi tidak sulit di mengerti).

Jika merasa lelah, taman di setiap sudut kota adalah tempat yang indah, selalu di hiasi kursi taman atau tempat duduk yang bersih. Sebagian taman juga disediakan fasilitas bermain untuk anak-anak. Dan di musim summer, taman adalah tempat yang mengasikan untuk dikunjungi sambil melihat bunga-bunga yang selalu tertata rapi. Tempat duduk santai juga tidak sulit ditemui di sepanjang jalan, terkadang di jalan yang berute panjang selalu tersedia beberapa tempat duduk untuk sekedar melepas lelah atau bersantai.

Mau nyebrang, sign lampu jelas sudah diatur, kita tinggal menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki maka kita tidak perlu was-was melihat kiri kanan atau takut ada mobil lewat. Disini pengemudi sangat disiplin, mereka selalu mengutamakan pejalan kaki yang ingin menyebrang, satu langkah kaki kita di jalan maka mobil akan berhenti seketika.
Satu lagi, kita tidak pernah mendengar bunyi klakson mobil lo disini... apalagi klakson yang bersahutan.. :)

So, indahnya menikmati kota dengan berjalan kaki….


Den Haag 10 Juli 2012

-----------------------------------------------------------------------

Fasilitas ini selalu berdampingan, tempat sampah dan tempat duduk, tersedia disetiap sudut jalan, mudah ditemui di taman kota

Disediakan terpisah antara jalur pejalan kaki, bersepeda dan kendaraan bermotor