Selasa, 17 Juli 2012

Di Belanda, bersepeda bukan berarti miskin

Tag line tulisan saya kali ini saya sebut 'Belanda, negara maju nan kaya yang penduduknya hidup sederhana'
Saya menuliskan berdasarkan apa yang saya lihat selama liburan ini, cerita gaya saya dan inilah selengkapnya;

Selama liburan ini kami berada di rumah Ibu mertua yang berlokasi di Houtwijk Den Haag. Lokasinya sangat nyaman, tidak ramai dan dekat dengan pusat kota.
Beberapa kali kami datang ke pusat kota Den Haag untuk sekedar duduk minum kopi, nyamil-nyamil, jalan-jalan, relax di taman atau sekedar berbelanja di toko asia. Juga kami  sempat datang disaat diadakannya acara Veteran Day yang di hadiri oleh Pangeran William Alexander putra dari Ratu Betrix.

Saat berada disana sering kali kami bertemu dan berpapasan langsung dengan Prime Minister - Minister President Rutte, Minister of Defence - Minister van Defensce Hillen dan dengan pejabat-pejabat lain, maklum disini adalah pusat kantor administrasi dan pemerintahan Belanda.
Bedanya, disini bertemu pejabat penting ataupun artis terkenal tidaklah seheboh di Indonesia, mereka berjalan sendiri tanpa pengawal, dengan senyum menyapa warganya yang memberi ucapan selamat pagi atau selamat siang.

Selama yang saya lihat, Belanda adalah negara maju yang alergi terhadap mobil dan motor. Saya perhatikan, tidak banyak mobil yang berlalu lalang di jalan apalagi sepeda motor.
Besepeda adalah ciri khas masyarakat disini.
Tidak hanya di Den Haag, hampir seluruh wilayah di Belanda penduduknya menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utamanya. Sehingga Belanda identik dengan masyarakatnya yang besepeda. Ratusan bahkan ribuan sepeda bertebaran sepanjang hari mengikuti aktifitas mereka. Saking banyaknya, tidak heran kita akan menemui tempat parkir khusus sepeda yang disediakan oleh pemerintah disamping disediakannya jalur khusus untuk sepeda berwarna merah bata.

Mereka bersepeda bukanlah orang yang tidak mampu beli mobil atau motor, tapi memang sepeda sudah mentradisi di Belanda, hingga hampir semua penduduk bepergian dengan sepeda. Pejabat, professor, mahasiswa, pegawai kantoran, anak kecil sampai nenek-nenek atau kakek-kakek. Sudah menjadi pemandangan biasa apabila dijalan kita bertemu dengan gadis cantik atau cowok ganteng dengan pakaian modis, sepatu boat dan jas keren berseliweran dengan sepedanya.
Mereka umumnya kreatif menghiasa sepeda, ada yang memberi hiasan bunga-bunga cantik, box dengan balutan kain renda, tas gantung yang begelayut di belakang sadel dan juga banyak yang menggunakan sepeda khusus dengan box bayi atau box anak di depannya.

Menurut yang saya baca, salah satu budaya orang Belanda adalah mereka tidak suka sesuatu yang berlebihan, mereka memang tidak suka menunjukkan kekayaan alias tidak suka showing up atau pamer. Meskipun mereka punya segalanya di rumah, di jalanan mereka semua sama, pengendara sepeda. Yang membedakan barangkali tempat tinggalnya. Orang kebanyakan tinggalnya di flat-flat bertingkat sementara orang yang kaya akan tinggal di rumah dengan halaman luas.
Pada akhirnya menjadi orang kaya di Belanda tidaklah semenarik fenomena kaya di Indonesia.

Den Haag 10 Juli 2012
------------------------------------------------------------------------

 

Tidak ada komentar: